Dakwaan ini diambil dari blog Irwan Idris. Artikel asal boleh dibaca di sini.
Penulis memberikan artikel yang lebih panjang berbanding 2 artikelnya selepas itu (ini dan ini). Namun, hujah utamanya adalah berikut:
Kesimpulan
Penulis mendasarkan hujahnya dengan konteks yang tidak tepat tentang cara penulisan zaman tersebut. Maka, setelah diselidiki, jelas hujah penulis tidak tepat dan tidak membuktikan apa-apa.
Penulis memberikan artikel yang lebih panjang berbanding 2 artikelnya selepas itu (ini dan ini). Namun, hujah utamanya adalah berikut:
Kalau Matthew yang menulis kejadian ini, kenapa ayat di Matthew 9:9 menunjukkan yang Matthew bukan lah penulis bagi INJIL Matthew?Penulis hanya memberikan hujah tersebut tanpa menjelaskan maksudnya tentang Matius 9:9. Namun, salah seorang dari pengunjung blognya memberikan penjelasan berikut:
(KJV) matthew 9:9, And as Jesus passed forth from thence, he saw a man, named matthew, sitting at the receipt of custom: and he saith unto him, ‘Follow me’ and he arose, and followed him.
KALAU Matthew yg menulis chapter ini, maka dia akan menulis begini:
And as Jesus passed forth from thence, he saw ME, matthew, sitting at the receipt of custom: and he saith unto ME, ‘Follow me’ and I arose, and followed him.
atau merujuk Kitab Suci Zabur dan Injil (2008,khazanah Bahari),
St Matius 9:9, Isa meninggalkan tempat itu. dalam perjalanan dia melihat (aku?) seorang pemungut cukai bernama Matius sedang duduk di tempat pemungut cukai. Isa berkata ‘Ikutlah aku’. lalu Matius (aku?) berdiri dan mengikut-Nya.
ayat ini seperti ditulis oleh orang ketiga, dan org itu bukanlah St Matthew sendiri.
kalau ini point awak, irwan, you just questioned the authenticity of the whole buku st Matthew, ie ‘The Gospel According to St. Matthew’. (sumber)Berdasarkan hujah ini, kita dapat membentuk ringkasan argumen penulis seperti berikut:
- Kitab Injil Matius dikatakan ditulis oleh Matius, salah seorang daripada murid Yesus.
- Jika demikian, mengapa Matius memasukkan namanya ke dalam kitab Injil ini dalam perspektif orang ketiga dan bukan orang pertama?
- Maka, Injil Matius bukan ditulis oleh Matius.
- Ini membuktikan Yesus tidak disalibkan menurut Matius.
Pertama, penulis nampaknya tidak sedar konteks budaya penulisan pada zaman tersebut. Adalah sesuatu yang biasa dilakukan oleh penulis-penulis zaman tersebut untuk memasukkan diri mereka sebagai orang ketiga di dalam penulisannya.
- Perhatikan contoh-contoh berikut:
Catatan sejarah bertajuk Anabasis ditulis oleh Xenophon. Namun, Xenophon menulis namanya sendiri dalam perspektif orang ketiga. Contohnya:
Cyrus, riding past at some distance from the lines, glanced his eye first in one direction and then in the other, so as to take a complete survey of friends and foes; when Xenophon the Athenian, seeing him, rode up from the Hellenic quarter to meet him, asking him whether he had any orders to give. (Anabasis, Book I, VIII)
After supper, Proxenus and Xenophon were walking in front of the place d’armes, when a man came up and demanded of the advanced guard where he could find Proxenus or Clearchus. (Anabasis, Book II, VI)Catatan sejarah Commentaries on The Gallic War ditulis oleh Julius Caesar. Namun, Julius Caesar menulis dirinya sendiri ke dalam catatan tersebut melalui perspektif orang ketiga. Contohnya:
When it was reported to Caesar that they were attempting to make their route through our Province he hastens to set out from the city, and, by as great marches as he can, proceeds to Further Gaul, and arrives at Geneva. (The Gallic War, 1.7)
Caesar, induced by these circumstances, decides, that he ought not to wait until the Helvetii, after destroying all the property of his allies, should arrive among the Santones. (The Gallic War, 1.11)Catatan sejarah The Jewish War oleh Josephus. Josephus juga menulis dirinya dalam perspektif orang ketiga.
So every one of the other commanders administered the affairs of his portion with that alacrity and prudence they were masters of; but as to Josephus, when he came into Galilee, his first care was to gain the good-will of the people of that country, as sensible that he should thereby have in general good success, although he should fail in other points. (The Jewish War, Book II, Chapter 20.5)
On this account it was that Josephus marched against the city, as hoping to take what he had lately encompassed with so strong a wall, before they revolted from the rest of the Galileans, that the Romans would have much ado to take it; by which means he proved too weak, and failed of his hopes, both as to the forcing the place, and as to his prevailing with the people of Sepphoris to deliver it up to him. (The Jewish War, Book III, Chapter 4.1)Kedua, kesimpulan yang diberikan penulis bahawa Yesus tidak disalibkan juga tidak logik dan tidak berkaitan dengan hujah yang diberikan.
Kesimpulan
Penulis mendasarkan hujahnya dengan konteks yang tidak tepat tentang cara penulisan zaman tersebut. Maka, setelah diselidiki, jelas hujah penulis tidak tepat dan tidak membuktikan apa-apa.
Ulasan