Adalah disarankan untuk anda membaca dahulu buku "101 Bukti Yesus Bukan Tuhan" atau membaca respon ini bersama-sama dengan buku tersebut.
Bukti seterusnya,
Perhatikan, Yesus tidak pernah mengatakan ayat berikut, "Saya seorang nabi sahaja." Namun, dengan senang penulis mengatakan Yesus mengaku sebagai seorang nabi berdasarkan ayat yang mana tidak ada langsung pengakuan tersebut dinyatakan.
Namun, apabila Yesus mengungkapkan kenyataan yang menunjukkan Dia adalah Tuhan, penulis tidak menerimanya malah meminta agar ungkapan "Saya adalah Tuhan" diberikan.
Selain itu, bukti ini sama seperti bukti 1. Mengapa?
Kerana, penulis menyangka Kristian menolak peranan kenabian Yesus (ya, satu lagi kepercayaan yang dibuat-buat).
Sebenarnya, Alkitab mengajarkan Tuhan Yesus juga melaksanakan peranan sebagai nabi, imam, dan raja. Malah, ada di antara murid-muridNya juga melihat Dia sebagai nabi (Luk 24:19). Kerana anggapan orang Yahudi zaman itu, Mesias adalah seorang yang akan membebaskan mereka dari kuasa asing (ketika itu Kerajaan Rom). Sebaliknya, Yesus tidak melakukan apa yang mereka sangkakan. Dia disalibkan, Dia dihina, Dia mati, suatu kesudahan yang sangat bercanggah daripada apa yang mereka jangkakan. Akibatnya mereka menjadi takut, mereka bersembunyi (Yoh 20:19).
Namun, satu hal yang sangat luar biasa terjadi. Mereka dengan berani memberitakan Khabar Baik/Injil tentang Yesus (Kis 4:13). Malah mereka memanggil Dia Anak Allah. Kerana Dia bangkit dari kematian. KebangkitanNya telah membuktikan gelaran-gelaran yang diberikan sendiri olehNya tentang identitiNya. Apakah gelaran-gelaran itu?
Terlebih dahulu, mari kita lihat apa pandangan orang lain tentang Dia,
"Menurut kamu, siapakah Aku ini?"
Dia dilihat sebagai Rabi/Guru (Yoh 9:2; Mat 8:19), sebagai imam besar (Ibr 4:14), sebagai nabi (Mat 16:14), seorang Raja (Luk 19:38), Tuhan (Yoh 20:28), seorang yang dirasuk syaitan dan gila (Yoh 10:20).
Menurut Yesus sendiri siapakah diriNya?
Mesias (Mat 16:16-17), Anak Allah Yang Maha Suci (Mrk 14:61-62), Tuhan (Yoh 10:33)
Maka, agak jelas di sini identiti sebenar Yesus.
Namun, bagaimana dengan ayat-ayat yang diberikan di dalam bukti di atas?
Terlebih dahulu, kita lihat Matius 13:57.
Maka, jika ini adalah standard penulis untuk mengatakan Yesus mengaku sebagai nabi, walaupun tidak keluar perkataan "saya hanyalah seorang nabi", mengapa apabila Yesus dengan jelas menyamakan diriNya sebagai Tuhan, tidak diterima oleh penulis? Perhatikan petikan ayat berikut,
Selain itu, dengan mengetahui bahawa Yesus juga memainkan peranan sebagai seorang nabi semasa pelayananNya, maka, persoalan yang cuba diberikan melalui ayat-ayat yang diberikan sebagai bukti oleh penulis menjadi tidak berasas dan didasarkan pada konteks yang salah.
Maka, jika Yesus kedengaran seperti sedang memperkatakan kenabian diriNya, adakah itu menunjukkan Dia bukan Tuhan?
kembali ke indeks
terjemahan Alkitab yang digunakan adalah Berita Baik.
Bukti seterusnya,
13. Yesus mengaku dia seorang Nabi.
"Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang yang benar, ia akan menerima upah orang benar." (Matius 10:41).
Yesus mengaku dia seorang yang benar dan seorang nabi, buka Tuhan!.
- Setiap yang mengaku seorang nabi, pasti bukan Tuhan!
- Yesus mengaku dia hanyalah seorang nabi, berarti Yesus bukan Tuhan!
Ayat tersebut bermakna, siapa yang menganggap Yesus sebagai Nabi, dia akan menerima upah nabi. Dan siapa yang menerima Yesus sebagai orang benar, maka dia akan menerima upah orang benar. Keem-pat Injil, yaitu Matius 13:57, Markus 6:4, Lukas 13:33, dan Yohanes 4:44, semuanya mencatat pengakuan Yesus bahwa dia hanyalah seorang nabi, bukan Tuhan!Nampaknya, wujud 'double standard' di sini. Mengapa?
Perhatikan, Yesus tidak pernah mengatakan ayat berikut, "Saya seorang nabi sahaja." Namun, dengan senang penulis mengatakan Yesus mengaku sebagai seorang nabi berdasarkan ayat yang mana tidak ada langsung pengakuan tersebut dinyatakan.
Namun, apabila Yesus mengungkapkan kenyataan yang menunjukkan Dia adalah Tuhan, penulis tidak menerimanya malah meminta agar ungkapan "Saya adalah Tuhan" diberikan.
Maka, hujah yang diberikan ini, "Yesus mengaku dia hanyalah seorang nabi, berarti Yesus bukan Tuhan!" adalah andaian yang dibuat sendiri oleh penulis.
Kerana, penulis menyangka Kristian menolak peranan kenabian Yesus (ya, satu lagi kepercayaan yang dibuat-buat).
Sebenarnya, Alkitab mengajarkan Tuhan Yesus juga melaksanakan peranan sebagai nabi, imam, dan raja. Malah, ada di antara murid-muridNya juga melihat Dia sebagai nabi (Luk 24:19). Kerana anggapan orang Yahudi zaman itu, Mesias adalah seorang yang akan membebaskan mereka dari kuasa asing (ketika itu Kerajaan Rom). Sebaliknya, Yesus tidak melakukan apa yang mereka sangkakan. Dia disalibkan, Dia dihina, Dia mati, suatu kesudahan yang sangat bercanggah daripada apa yang mereka jangkakan. Akibatnya mereka menjadi takut, mereka bersembunyi (Yoh 20:19).
Namun, satu hal yang sangat luar biasa terjadi. Mereka dengan berani memberitakan Khabar Baik/Injil tentang Yesus (Kis 4:13). Malah mereka memanggil Dia Anak Allah. Kerana Dia bangkit dari kematian. KebangkitanNya telah membuktikan gelaran-gelaran yang diberikan sendiri olehNya tentang identitiNya. Apakah gelaran-gelaran itu?
Terlebih dahulu, mari kita lihat apa pandangan orang lain tentang Dia,
"Menurut kamu, siapakah Aku ini?"
Dia dilihat sebagai Rabi/Guru (Yoh 9:2; Mat 8:19), sebagai imam besar (Ibr 4:14), sebagai nabi (Mat 16:14), seorang Raja (Luk 19:38), Tuhan (Yoh 20:28), seorang yang dirasuk syaitan dan gila (Yoh 10:20).
Menurut Yesus sendiri siapakah diriNya?
Mesias (Mat 16:16-17), Anak Allah Yang Maha Suci (Mrk 14:61-62), Tuhan (Yoh 10:33)
Maka, agak jelas di sini identiti sebenar Yesus.
Namun, bagaimana dengan ayat-ayat yang diberikan di dalam bukti di atas?
Terlebih dahulu, kita lihat Matius 13:57.
Oleh itu mereka tidak mahu menerima Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana sahaja, kecuali di kampung halamannya dan antara keluarganya sendiri."Menurut standard yang dikehendaki penulis, untuk Yesus boleh dianggap sebagai Tuhan, perlu keluar dari mulutNya sendiri "Saya adalah Tuhan". Namun, perhatikan ayat ini, adakah standard tersebut tercapai? Adakah Yesus mengatakan "Saya hanyalah seorang nabi"? Tidak. Namun, Penulis menganggap Yesus mengatakan diriNya adalah nabi hanya berdasarkan ungkapan pada ayat tersebut.
Maka, jika ini adalah standard penulis untuk mengatakan Yesus mengaku sebagai nabi, walaupun tidak keluar perkataan "saya hanyalah seorang nabi", mengapa apabila Yesus dengan jelas menyamakan diriNya sebagai Tuhan, tidak diterima oleh penulis? Perhatikan petikan ayat berikut,
Markus 14:61-62Jika penulis tetap mahu mengatakan Yesus telah mengaku hanya seorang nabi berdasarkan ayat Matius 13:57, maka, berdasarkan standard penilaian yang sama, penulis mesti menerima pengakuan Yesus Tuhan pada ayat Markus 14:61-62 ini.
61 Yesus diam sahaja dan tidak mahu berkata sepatah pun. Sekali lagi Imam Agung bertanya kepada-Nya, "Kamukah Penyelamat yang diutus oleh Allah,* {Penyelamat yang diutus oleh Allah; Harfiah: Kristus.} Anak Allah Yang Maha Suci?"
62 Yesus menjawab, "Ya! Kamu semua akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Yang Maha Kuasa, serta datang dikelilingi awan dari langit!"
Selain itu, dengan mengetahui bahawa Yesus juga memainkan peranan sebagai seorang nabi semasa pelayananNya, maka, persoalan yang cuba diberikan melalui ayat-ayat yang diberikan sebagai bukti oleh penulis menjadi tidak berasas dan didasarkan pada konteks yang salah.
Maka, jika Yesus kedengaran seperti sedang memperkatakan kenabian diriNya, adakah itu menunjukkan Dia bukan Tuhan?
kembali ke indeks
terjemahan Alkitab yang digunakan adalah Berita Baik.
Ulasan
Baca sampai habis semuanya baru komen
·Yohanes, 20:17 à “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.
·Yohanes, 8:54 à “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.”
·Matius, 18:19 à “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”
·Markus, 10:18 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
·Matius 19-17 à “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah Allah.”
Lalu juga dituliskan di Al-Qur'an sbgai berikut
At-Taubah ayat 30-33
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرُ ِۨابْنُ اللّٰهِ وَقَالَتِ النَّصٰرَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْۚ يُضَاهِـُٔوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ ۗقَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۚ اَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ
Terjemahan
Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Terjemahan
Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
Terjemahan
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.
هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Terjemahan
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.